- Phone : +(62) 800-567-8990
- Email : randai@domain.com
- Opening Hours : Mon - Sat : 09:00 - 21:00
adminmonjali
26 Oktober 2021
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyoroti diorama Soeharto di Makostrad yang dihilangkan bahkan dia menyebut patung Soeharto sudah musnah. Ayo berkunjung ke Monumen Jogja Kembali (Monjali) di Ngaglik, Sleman. Diorama Soeharto di Monjali ini masih utuh tuh!
Patung-patung Soeharto itu ada dalam diorama yang menjadi koleksi Monjali. Namun, patung Soeharto tidak berdiri sendiri, melainkan bersama tokoh lain. Sebab, setiap diorama menceritakan sebuah peristiwa.
Monumen Yogya Kembali (Monjali) didirikan untuk memperingati peristiwa berfungsinya kembali Kota Yogyakarta sebagai Ibu Kota Republik Indonesia yang direbut oleh penjajah Belanda. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 29 Juni 1949. Ide atau gagasan untuk mendirikan museum ini adalah Kolonel Soegiarto. Tanggal 29 Juni 1985 Monumen mulai dibangun. Kemudian, tanggal 6 Juli 1989 Monjali diresmikan oleh Presiden Soeharto. Museum yang berbentuk menyerupai tumpeng ini di bangun di atas lahan seluas 49.920 m2, dengan ketinggian 31,8 meter.
Bangunan monjali terdiri dari 3 lantai, lantai 1 berisi 4 ruang museum, lantai 2 berisi 10 diorama dan 40 relief, dan lantai 3 bernama Ruang Garba Graha. Koleksi Museum berjumlah 1.350, terdiri dari heraldika, miniatur, replika, kendaraan, senjata api, senjata tradisional, foto dokumentasi, alat perhubungan angkatan darat, alat kesehatan, inventaris, patung peraga, arsip, daftar nama pahlawan, relief, diorama, dan evokatif.
Bentuk bangunan Museum Monjali berbentuk gunung yang melambangkan kesuburan dan mempunyai makna melestarikan budaya nenek moyang prasejarah. dan bentuknya juga menyerupai tumpeng sebagai wujud syukur bangsa Indonesia karena bisa terbebas dari kolonial Belanda
Museum Monjali Yogyakarta